Perjalanan Symbian dari Puncak Kejayaan Hingga Tenggelam

Perjalanan lengkap sistem operasi Symbian dari masa kejayaan bersama Nokia hingga akhirnya tenggelam. Nostalgia dengan OS legendaris yang pernah mendominasi dunia smartphone.

Perjalanan Symbian dari Puncak Kejayaan Hingga Tenggelam

Halo, Sobat Symbianesia!

Kalau kamu sempat merasakan serunya zaman HP Nokia dengan sistem operasi Symbian, pasti paham betul gimana kerennya teknologi ponsel di awal 2000-an. Tapi seiring waktu, nama Symbian pun perlahan hilang ditelan perkembangan zaman. Nah, di artikel ini kita bakal nostalgia bareng tentang perjalanan sistem operasi legendaris ini: dari masa keemasannya, kejayaan yang luar biasa, sampai akhirnya harus menyerah pada zaman. Siap? Yuk, kita mulai!

 

Awal Mula Symbian Memberikan Sebuah Harapan Baru di Dunia Mobile

Sebelum iPhone atau Android menjajah dunia, Symbian adalah raja di dunia smartphone. Cerita ini dimulai dari perusahaan bernama Psion, yang mengembangkan sistem operasi EPOC. Nah, EPOC inilah cikal bakal dari Symbian OS.

 

Pada tahun 1998, beberapa raksasa teknologi saat itu—seperti Nokia, Ericsson, Motorola, dan Psion—berkolaborasi membentuk perusahaan baru bernama Symbian Ltd. Tujuannya? Mengembangkan sistem operasi open-source untuk ponsel pintar. Visi mereka sangat keren: menciptakan OS yang efisien, ringan, dan bisa digunakan oleh berbagai produsen ponsel.

 

Era Keemasannya Symbian Mendominasi Dunia

Kalau ngomongin masa kejayaan, sekitar tahun 2000 sampai 2010 bisa dibilang adalah "dekade emas" Symbian. Nokia, sebagai produsen ponsel terbesar kala itu, sangat serius mengembangkan Symbian OS di perangkat-perangkat premiumnya.

 

1. Nokia Series 60 dan S80

Symbian hadir dalam berbagai antarmuka, dan yang paling terkenal adalah Series 60 (S60). Inilah tampilan yang ada di banyak HP Nokia, mulai dari Nokia 6600, N-Gage, sampai N70 dan N73. Semua ponsel ini jadi primadona di masanya. Bahkan, kalau kamu bawa Nokia 6600 ke tongkrongan tahun 2004, kamu bakal jadi pusat perhatian!

 

Series 80 dan UIQ (digunakan oleh Sony Ericsson) juga menyumbang keberhasilan Symbian di segmen bisnis dan profesional.

 

2. Pusat Ekosistem Aplikasi

Sebelum Play Store dan App Store muncul, pengguna Symbian sudah bisa instal aplikasi pihak ketiga, mulai dari game, pemutar musik, pengelola file, sampai aplikasi chatting seperti Yahoo Messenger dan mig33. Bahkan, kamu bisa utak-atik tema biar tampilan HP kamu makin kece. Pokoknya bebas eksplorasi, deh!

 

Puncak Dominasi: 2006–2008

Symbian benar-benar berada di puncaknya pada tahun 2006-2008. Nokia merilis seri N yang sangat populer, seperti N95, N82, dan N96. Ponsel-ponsel ini punya fitur yang sangat canggih di masanya—kamera 5MP, GPS, pemutar video, bahkan bisa digunakan untuk browsing internet (pakai Opera Mini, ingat nggak?).

 

Menurut data dari Canalys, pada kuartal pertama 2007, Symbian menguasai lebih dari 65% pasar smartphone global. Android bahkan belum terdengar gaungnya. iPhone baru rilis pertama kali di tahun 2007, dan belum dianggap saingan serius.

 

Persaingan Mulai Datang Saat Munculnya iOS dan Android

Sayangnya, yang namanya teknologi, pasti terus berkembang. Pada 2007, Apple merilis iPhone dengan iOS—sistem operasi yang simpel, responsif, dan punya App Store yang revolusioner. Tak lama kemudian, Google menyusul dengan Android yang bersifat open-source juga, tapi lebih fleksibel dan ramah pengembang.

 

Sementara itu, Symbian justru mulai tertinggal. Interface-nya dianggap kuno, pengembangannya lambat, dan tidak terlalu ramah bagi developer pihak ketiga. Banyak developer aplikasi mulai beralih ke iOS dan Android karena lebih mudah, cepat, dan menguntungkan secara bisnis.

 

Rilisnya  Nokia Belle Sebagai Langkah Terakhir Untuk Bertahan

Nokia sempat mencoba menyelamatkan Symbian dengan memperbarui tampilannya melalui Symbian^3, lalu disempurnakan menjadi Anna dan akhirnya Nokia Belle. Salah satu HP paling keren dari era ini adalah Nokia N8, yang punya kamera 12MP dengan kualitas luar biasa untuk zamannya.

 

Sayangnya, meski pembaruannya cukup signifikan, semuanya sudah terlambat. Masyarakat dan developer sudah terlanjur pindah ke Android dan iOS. Nokia pun mulai goyah. Pada tahun 2011, Nokia resmi mengumumkan kerja sama strategis dengan Microsoft dan mulai menggunakan Windows Phone sebagai OS utamanya.

 

Akhir dari Segalanya, Symbian Resmi "Pensiun"

Pada tahun 2012, Nokia mengumumkan bahwa Nokia 808 PureView adalah ponsel Symbian terakhir yang mereka produksi. Dengan kamera monster 41MP, HP ini menjadi penutup yang cukup megah bagi era Symbian.

 

Tahun 2014, secara resmi dukungan untuk Symbian dihentikan. Nokia sudah sepenuhnya pindah ke Windows Phone, yang sayangnya juga tidak bisa bersaing lama.

 

Mengapa Symbian Bisa Kalah?

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kejatuhan Symbian:

 

1. Terlalu Banyak Fragmentasi

Symbian punya banyak varian antarmuka: S60, UIQ, Series 80, Series 90. Ini bikin pengembang aplikasi harus bikin versi berbeda-beda, yang sangat tidak efisien.

 

2. Tidak Ramah Developer

Proses pengembangan aplikasi di Symbian cukup rumit. Bandingkan dengan Android yang cukup pakai Java atau iOS yang punya Xcode dan SDK lengkap.

 

3. Lambat Beradaptasi

Symbian lambat berinovasi, terutama dalam hal UI. Sementara iPhone dan Android sudah mendukung sentuhan kapasitif, Symbian masih terjebak di era stylus dan tombol fisik.

 

4. Keputusan Strategis yang Kurang Tepat

Alih-alih memperbaiki Symbian secara total, Nokia malah terlalu lama mempertahankan OS ini dan akhirnya beralih ke Windows Phone, bukan Android. Padahal banyak pihak menilai, jika Nokia memilih Android, ceritanya mungkin akan berbeda.

 

Warisan dan Komunitas Symbian Hari Ini

Meskipun sudah tidak dikembangkan lagi, Symbian tetap hidup di hati banyak penggemarnya. Masih banyak komunitas yang aktif, seperti di forum Symbianesia ini. Beberapa penggemar bahkan masih merawat HP Symbian mereka, berburu aplikasi jadul, dan modding OS-nya.

 

Kolektor HP lawas juga mulai memburu HP Symbian tertentu, seperti Nokia N-Gage, N95, atau E90 Communicator. Nilainya bisa melonjak tinggi di pasar koleksi loh!

 

Pelajaran Yang Dapat Dipetik Dari Perjalanan Symbian

Dari kisah Symbian ini, kita bisa belajar bahwa dalam dunia teknologi, berinovasi itu wajib. Dominasi hari ini tidak menjamin eksistensi besok. Siapa yang cepat beradaptasi, dia yang bisa bertahan.

 

Symbian boleh saja kalah, tapi warisan dan kontribusinya sangat besar bagi perkembangan smartphone modern. Tanpa Symbian, mungkin dunia ponsel tidak akan secepat ini berkembang.

 

Terima Kasih, Symbian!

Jadi, kalau kamu pernah pakai Nokia 6600, mainin game Bounce, install tema modifikasi, atau kirim lagu pakai infrared, kamu adalah bagian dari sejarah keren Symbian. Meskipun OS ini sudah tenggelam, kenangannya tetap hidup di hati para penggemarnya.

 

Selamat pensiun, Symbian. Kamu tetap jadi legenda!

 

Kalau kamu punya cerita atau kenangan unik tentang HP Symbian kesayanganmu, yuk share di kolom komentar! Kita nostalgia bareng di Symbianesia.com ????????

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow